17 July 2009

INFLUENZA, Common Cold dan Infeksi H.influenzae

Di Negara maju sudah dilakukan vaksinasi influenza. Kita bertanya-tanya apakah begitu beratnya influenza di Negara maju sehingga perlu dilakukan imunisasi. Samakah influenza disini dengan apa yang selama ini kita sebut influenza atau flu di Negara kita yang tropis ? Apa lagi ada imunisasi Hib di sini, apa bedanya?


Istilah yang saling mengacaukan
Influenza yang popular dengan nama flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang merupakan RNA virus (influenza virus) yang mampu menyerang infeksi pada hewan mamalia dan juga keluarga burung (jenis A, B dan C, namun A lebih dominant). Nama influenza berasal dari bahasa Latin influential yang berarti pengaruh. Penyakit ini menyerang saluran nafas bagian bawah.

Influenza

Gb. Influenza virus

Sementara apa yg dianggap sebagai flu di Negara tropis adalah common cold atau infeksi akut nasofaring (saluran nafas atas) yang disebabkan virus, tepatnya picornavirus, rhinovirus atau coronavirus. Setidaknya ada 100 jenis virus penyebab common cold ini. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya karena virus-virus ini adalah self limiting artinya akan mati dengan sendirinya bila masa inkubasi telah berakhir.

RhinoVirus

Gb. Human rhinovirus

Satu lagi penyakit yang dikacaukan dengan influenza adalah infeksi oleh bakteri Hemophilus influenzae yang menyebabkan tidak saja sinusitis, namun lebih parah menyebabkan peradangan telinga, mata dan paru-paru. Infeksi ini adalah penyebab utama penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah. Jenis bakteri antara lain tipe a,b,c,d,e, dan f. namun yang paling umum adalah tipe b.

Hemopilus

Gb. Bakteri Hemophilus influenzae

Manifestasi klinis infeksi

Gejala

Influenza

Common cold

H.influenzae

batuk

ya

ya

tidak

bersin

ya

ya

ya

Sumbatan hidung

ya

ya

ya

Sakit kepala

ya

ya

ya

Nyeri tenggorokan

ya

ya

tidak

Rasa lemas

ya

ya

tidak

Nyeri di joint tulang

ya

ya

ya

Hidung meler

tidak

ya

tidak

Panas (>38ºC)

ya

Tidak, hanya demam (<38ºc)

ya

Iritasi mata

ya

tidak

ya

Menggigil

ya

tidak

tidak

Nyeri perut

ya

tidak

tidak

Sesak nafas

Ya bila masuk tahap lanjut

tidak

ya

Nyeri telinga

tidak

Hanya berdengung

ya

Penyakit lanjutan

Pneumonia, kematian

-

Sinusitis, otitis, pneumonia, meningitis, kematian

Jadi yang harus dipastikan adalah panas yang dirasakan penderita. Tanpa dilakukan pengukuran dengan thermometer, tidak dapat dipastikan apakah ini common cold saja atau benar-benar influenza atau infeksi bakteri H. influenzae.

Hidung meler jelas mengindikasikan hanya common cold saja. Tetapi jika terjadi sumbatan hidung sangat lama, maka jelas kea rah infeksi H.influenzae.

Menggigil di saat panas mirip malaria mengindikasikan terjadi infeksi influenza yang sesungguhnya.

Terjadinya sesak nafas pada individu yang tidak memiliki riwayat asma, maka akan mengarahkan kepada influenzae atau H.influenzae infeksi.

Pencegahan dan terapi

Karena ketiga jenis infeksi ini disebabkan mikroorganisme yang terdapat di lingkungan, maka cuci tangan dengan sabun adalah upaya memutus rantai penularan selain menutup mulut dan hidung saat bersin karena penularan ketiganya melalui titik-titik udara yang dikeluarkan saat bersin.

Selain itu upaya imunisasi bisa dilakukan untuk pencegahan influenza dan infeksi H.influenzae. Terapi bisa dilakukan simtomatis dan kuratif. Pada common cold upaya dilakukan adalah terapi simtomatis atau mengobati gejala yang dirasakan, karena virus akan mati dengan sendirinya, tidak membutuhkan antivirus. Pada influenza selain terapi simtomatis juga dilakukan terapi kuratif memberantas virus penyebab. Begitu pula pada infeksi H.influenzae terapi simtomatis dan pemberian antibiotic diberikan sebagai upaya kuratif.

Vaksin dan terapi

Upaya

Influenza

Common cold

H.influenzae

Vaksinasi

FluMist, Pandemix, FluZone, Sanofi Pasteur, trivalent vaccine WHO, CSL

Tidak ada vaksin

Hib or PRP vaccine, combination vaccine DTP polio plus Hib.

Program nasional

bukan

-

Ya (bayi umur 2-6 bulan)

Terapi simtomatis

parasetamol

Pseudoefedrin, fenilpropanolamin, parasetamol

Parasetamol, antialergi, antiradang mata atau telinga

Terapi kuratif

Antivirus:Oseltamivir (Tamiflu), zanamir (Relenza), amantadine, rimantadine

Tidak ada

Antibiotik:Cefotaksim, ceftriakson, rifampisin

Pandemik Influenza

Hampir semua kasus terjadinya kejadian luar biasa influenza disebabkan oleh influenza virus jenis A yang memiliki kekhasan hemaglutinin (HA) dan neuroaminidase (NA). Terjadinya pandemic influenza telah dimulai tahun 1889-90 di Rusia. Berikut perjalanan pandemic influenza di seluruh dunia :

Influenza/Flu

Negara

Tahun

H2N2

Rusia

1889-90

H1N1

Spanyol

1918-20

H2N2

Asia

1957-58

H3N2

Hongkong

1968-69

H5N1

Asia, beberapa belahan bumi

2007-08

Pengaruh musim

Influenza merebak saat winter baik di bumi belahan Selatan maupun Utara. Jadi selama 1 tahun ada 2 winter di mana terjadi peningkatan kasus influenza. Di Negara tropis terjadi di musim penghujan. Di Negara dengan suhu udara dingin dan kelembaban udara rendah memudahkan pembiakan virus influenza. Pernah ada seorang ilmuwan Robert Edgar Hope-Simpson yang menduga adanya kaitan terjadinya influenza dengan rendahnya kadar vitamin D. Di Negara 4 musim saat winter pancaran sinar matahari sangat rendah dan orang cenderung tinggal di dalam ruang menghindari hawa dingin, sehingga kadar vitamin D sangat rendah. Sementara di Negara tropis saat musim hujan orang juga malas keluar rumah, sehingga kurang terpapar sinar matahari yang dibutuhkan untuk sintesis vitamin D di bawah kulit.

Sumber: dari sini

No comments:

Post a Comment