04 June 2014

Perikardiosentesis


Merupakan tindakan aspirasi efusi perikard atau pungsi perikard.
Monitoring EKG untuk menunjukkan tertusuk nyamiokard ( voltase gelombang T atau terjadi disritmia).

Lokasi : seringnya di subxyphoid

Teknik:
  1. Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45° sehingga memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax.
  2. Lakukan tindakan aseptic dan anestesi lokal dengan prokain 2% atau xilokain 2%.
  3. Jarum nomer   18-16   dihubungkan dengan spuit   20-50   ml dihubungkan dengan pemantau EKG  melalui alligator atau hemostat.
  4. Arahkan jarum ke postero sepalad, membentuk sudut 450 dengan permukaan dinding dada.
  5. Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard
  6. Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung, akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstra sistol ventrikel dengan   amplitude   tinggi.  Bila hal ini terjadi,  maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ke tempat lain.
  7. Apabila cairan perikard kental, dapat di pakai trokar yang lebih besar.
  8. Apabila tidak diperoleh cairan   yang  mengalir,   jarum ditarik perlahan-lahan dan ditusuk kembali kearah lain atau lebih dalam sedikit.
  9. Hindarkan tusukan  yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.
  10. Kateter  vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan dibiarkan  di  tempat  yang memungkinkan tindakan aspirasi periodic untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.
  11. Setelah selesai,  cabut jarum dan pasang perban  di  atas tempat pungsi.


Untuk pasien hemodinamik tidak stabil atau satu dengan tamponade berulang, memberikan perawatan berikut :
  1. Operasi pembuatan jendela perikardial : operasi untuk menghubungkan ruang perikardial dan ruang intrapleural. Hal ini biasanya pendekatan subxiphoidian dengan reseksi xifoideus. Baru-baru ini, pendekatan paraxiphoidian kiri tanpa reseksi xifoideus. Open torakotomi dan atau pericardiotomy mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, dan ini harus dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman.
  2. Pericardiocentesis atau sclerosing perikardium : Ini adalah pilihan terapi untuk pasien dengan efusi perikardial berulang atau tamponade. Melalui kateter intrapericardial, kortikosteroid, tetrasiklin, atau obat antineoplastik (misalnya, anthracyclines, bleomycin) dapat dimasukkan ke dalam ruang perikardial.
  3. Pericardio-peritoneal shunt: pada beberapa pasien dengan efusi perikardial ganas, pembuatan pericardio-peritoneal shunt membantu mencegah tamponade berulang.
  4. Pericardiectomy: Reseksi dari perikardium (pericardiectomy) melalui sternotomy median atau torakotomi kiri, jarang diperlukan untuk mencegah efusi perikardial berulang dan tamponade.


Sumber : dari sini

No comments:

Post a Comment