08 June 2014

DIURETIK

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.

Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal.

Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :
1.     Diuretik Golongan Penghambat Enzim Karbonik Anhidrase (Acetazolamide)
2.     Diuretik Osmotik
3.     Diuretik Kuat (Loop)
4.     Diuretik Golongan Tiazid
5.     Diuretik Hemat Kalium (Antagonis Aldosteron)




1.     Diuretik Golongan Penghambat Enzim Karbonik Anhidrase
Diuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat.

Contoh :
Asetazolamid
Diklorofenamid
Meatzolamid

2.     Diuretik Osmotik
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal.

Contoh :
Manitol
Urea
Gliserin
Isosorbid

Tempat kerja :
1.   Tubuli proksimal
Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
2.   Ansa enle
Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula menurun.
3.   Duktus Koligentes
Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain.

3.     Loop Diuretik (kuat)
Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida.

Contoh :
Asam etakrinat
Furosemid
Bumetamid

4.     Diuretik Golongan Tiazid
Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium klorida.

Contoh :
Klorotiazid
Hidroklorotiazid
Hidroflumetiazid
Bendroflumetiazid
Politiazid
Benztiazid
Siklotiazid
Metiklotiazid
Klortalidon
Kuinetazon
Indapamid

5.     Diuretik Hemat Kalium (Antagonis Aldosteron)
Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung (triamteren dan amilorida).

Contoh :
Spirinolakton
Triamtren
Amilorida


PENGGUNAAN KLINIK DIURETIK
1.     Hipertensi
Diuretik golongan Tiazid, merupakan pilihan utama step 1, pada sebagian besar penderita.
Diuretik kuat (biasanya furosemid), digunakan bila terdapat gangguan fungsi ginjal atau bila diperlukan efek diuretik yang segera.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat, bila ada bahaya hipokalemia.

2.     Gagal jantung kronik kongestif
Diuretik golongan tiazid, digunakann bila fungsi ginjal normal.
Diuretik kuat biasanya furosemid, terutama bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Diuretik hemat kalium, digunakan bersama tiazid atau diuretik kuat bila ada bahaya hipokalemia.

3.     Udem paru akut
Biasanya menggunakan diuretik kuat (furosemid)

4.     Sindrom nefrotik
Biasanya digunakan tiazid atau diuretik kuat bersama dengan spironolakton.

5.     Gagal ginjal akut
Manitol dan/atau furosemid, bila diuresis berhasil, volume cairan tubuh yang hilang harus diganti dengan hati-hati.

6.     Penyakit hati kronik
spironolakton (sendiri atau bersama tiazid atau diuretik kuat).

7.     Udem otak
Diuretik osmotik

8.     Hiperklasemia
Diuretik furosemid, diberikan bersama infus NaCl hipertonis.

9.     Batu ginjal
Diuretik tiazid

10.  Diabetes insipidus
Diuretik golongan tiazid disertai dengan diet rendah garam

11.  Open angle glaucoma
Diuretik asetazolamid digunakan untuk jangka panjang.

12.  Acute angle closure glaucoma
Diuretik osmotik atau asetazolamid digunakan prabedah.


No comments:

Post a Comment