07 June 2014

ANTIBIOTIK

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang dihasilkan oleh mikroorganisme bakteri ataupun jamur. Pada dasarnya tujuan utama penggunaan antibiotik untuk meniadakan infeksi, namun semakin luasnya penggunaan antibiotik sekarang ini justru semakin meluas pula timbulnya infeksi baru akibat penggunaan antibiotik yang tidak rasional.

PENGGOLONGAN ANTIBIOTIKA
1.     Berdasarkan Mekanisme Kerjanya
2.     Berdasarkan Struktur Kimia
3.     Berdasarkan Daya Kerjanya
4.     Berdasarkan Spektrum Kerjanya
5.     Berdasarkan Penyakitnya

a.     Berdasarkan Mekanisme Kerjanya



1.     Menghambat sintesis dinding sel
           a)     Penghambatan sintetis peptidoglycan
-   Glikopolipeptida (Vankomisin)
-   Basitrasin
-   Sikloserin
-   Ristosetin
           b)     Penghambatan proses transpeptidasi
          Golongan β-lactam :
-   Penisilin
-   Sefalosporin
-   Carbapenem
-   Monobactam

2.     Menghambat fungsi membran sel sitoplasmik
     -  Polimiksin
     -  Anti fungal (Imidazol, Nistatin)
     -  Amfoterisin
     -  Kolistin
     -  Daptomisin

3.     Menghambat sintesis asam nukleat
           a)     Menghambat sintesis DNA (membuat radikal bebas)
-  Metronidazol
-  Nitrofurantoin
          b)     Menghambat DNA gyrase (replikasi)
-  Fluoroquinolone
          c)     Menghambat RNA polimerase (transkripsi)
-  Rifampisin
-  Streptovarisin
          d)     Menghambat perpanjangan RNA
- Aktinomisin
          e)     Menghambat metabolisme nukleotid
-  Asiklovir
-  Zidovudin
-  Flucocytosine

4.     Menghambat sintesis protein
           a)     Menghambat 50s
-   Macrolide (Eritromisin, Azitromisin, Klaritromisin, Roxitromisin, Diritromisin serta Spiramisin)
-   Amfenikol
-   Klindamisin
-   Spectinomisin
-   Linkomisin
           b)     Menghambat 30s
-   Aminoglycoside (Streptomisin, Neomisin, Kanamisin, Tobramisin, Gentamisin dan Amikasin)
-   Tetracycline
           c)     Menghambat tRNA
-   Mupirocin
-   puromycin

5.     Menghambat sintesis asam folat (antimetabolit)
     -  Sulfa atau sulfonamida (Sulfameksazol dan trimetoprim)

6.     Antimetabolit
     -  Azaserine.


b.     Berdasarkan Struktur Kimia



1.     Aminoglikosida
  • Amikasin
  • Dibekasin
  • Gentamisin
  • Kanamisin
  • Neomisin
  • Netilmisin
  • Paromomisin
  • Sisomisin
  • Streptomisin
  • Tobramisin

2.     Beta-Laktam
  • Golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem)
  • Golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim)
  • Golongan beta-laktam monosiklik
  • Golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).

3.     Glikopeptida
  • Vankomisin
  • Teikoplanin
  • Ramoplanin
  • Dekaplanin

4.     Polipeptida
  • Golongan makrolida (eritromisinazitromisin, klaritromisin, roksitromisin)
  • Golongan ketolida (telitromisin)
  • Golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin)

5.     Streptogramin
  • Pristinamycin
  • Virginiamycin
  • Mikamycin
  • Kinupristin-dalfopristin

6.     Kinolon (Fluorokinolon)
  • Asam nalidiksat
  • Siprofloksasin
  • Ofloksasin
  • Norfloksasin
  • Levofloksasin
  • Trovafloksasin

7.     Polimiksin
  • Polimiksin
  • Kolistin

8.     Oksazolidinon
  • Linezolid
  • AZD2563

9.     Sulfonamida
  • Kotrimoksazol
  • Trimetoprim

10.  Antibiotika lain yang penting
  • Kloramfenikol
  • Klindamisin
  • Asam fusidat


c.     Berdasarkan Daya Kerjanya




  1. Bakterisid 
    Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman.

  1. Bakteriostatik 
    Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambat pertumbuhan kuman, TIDAK MEMBUNUHNYA, sehingga pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh.

BAKTERISID
BAKTERIOSTATIK
1.     Penisilin
2.     Sefalosporin
3.     Aminoglikosida (dosis besar)
4.     Kotrimoksazol
5.     Rifampisin
6.     Isoniazid
7.     Siprofloksasin
8.     Metronidazol
9.     Vankomisin
1.     Sulfonamida
2.     Tetrasiklin
3.     Kloramfenikol
4.     Eritromisin
5.     Trimetropim
6.     Linkomisin
7.     Klindamisin
8.     Etambutol
9.     Asam paraaminosalisila


Manfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika mungkin hanya terbatas, yakni pada kasus pembawa kuman (carrier), pada pasien-pasien dengan kondisi yang sangat lemah (debilitated) atau pada kasus-kasus dengan depresi imunologik tidak boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus bakterisid.



d.     Berdasarkan Spektrum Kerjanya

1.     Spektrum luas (aktivitas luas) 
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram negatif. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah :
-   Sulfonamid
-   Ampisilin
-   Sefalosforin
-   Kloramfenikol
-   Tetrasiklin
-   Rifampisin

2.     Spektrum sempit (aktivitas sempit) 
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja. Contohnya :

Hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif :
-   Eritromisin
-   Klindamisin
-   Kanamisin
Hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif :
-   Streptomisin
-   Gentamisin

No comments:

Post a Comment