14 September 2011

Siklus Haid


Siklus haid rerata berlangsung setiap 28 hari, lama siklus bervariasi secara individual dan bahkan pada satu individu tertentu. Panjang siklus haid dihitung sejak hari pertama haid sampai hari pertama haid siklus berikutnya.

Menarche

( awal menstruasi pada remaja ) rerata berlangsung antara usia 11 – 14 tahun. Pada saat itu karakteristik seksual sekunder seperti pertumbuhan rambut kemaluan dan tonjolan payudara sudah mulai terjadi.

Hormon dan Siklus haid

Siklus haid adalah peristiwa yang komplek dan dikendalikan oleh berbagai kelenjar berikut produksi hormon yang dikeluarkannya. Struktur otak yang bernama HIPOTALAMUS mempengaruhi kelenjar hipofises didekatnya untuk menghasilkan bahan kimia khusus yang dapat memicu indung telur (ovarium) untuk mensekresi hormon seksual estrogen dan progesteron. Siklus haid merupakan sistem umpan balik yang berarti bahwa semua struktur dan kelenjar memiliki keterkaitan pengaruh yang erat satu sama lain.


Terdapat 4 fase dalam siklus haid :
  1. Fase Menstruasi
  2. Fase Folikuler ( fase proliferasi )
  3. Ovulasi
  4. Fase Luteal ( fase sekresi )


Fase Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah proses pengelupasan pelapis rongga rahim (endometrium) yang tebal. Cairan haid terdiri dari darah – sel endometrium dan mukus.
Periode haid berlangsung 3 sampai 6 hari. Untuk menyerab darah haid digunakan tampon dan tampon harus diganti sekurang kuranya tiap 4 jam.
Penggunaan tampon sering berkaitan dengan meningkatnya resiko terjadinya sindroma “toxic shock”.


Fase Folikuler


Fase folikuler adalah rentang antara hari pertama haid terakhir dengan terjadinya ovulasi. Dipicu oleh hipotalamus, kelenjar hipofisis melepaskan FSH – Follicle Stimulating Hormone yang menstimulasi proses pematangan sekitar 20 folikel primer dalam ovarium. Diantara sejumlah folikel primer tersebut hanya satu yang berhasil menjadi matang dan mengalami proses ovulasi, sementara folikel primer lain akan mati.

Pada siklus haid 28 hari , fase Folikuler ini berlangsung kurang lebih selama 10 hari. Pertumbuhan folikel primer akan memicu proses penebalan endometrium dalam rangka persiapan untuk implantasi hasil konsepsi bila terjadi proses kehamilan.

Ovulasi
clip_image004

Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang matang melalui permukaan ovarium. Kejadian ini terjadi pada pertengahan siklus, sekitar 14 hari sebelum datangnya haid yang berikutnya
Selama fase folikuler, proses pematangan menyebabkan meningkatnya kadar estrogen. Hipotalamus dapat mengenali peningkatan kadar estrogen tersebut memberi respon dengan melepaskan GnRH – Gonadotropin Releasing Hormon. GnRH selanjutnya memicu hipofisis untuk mengeluarkan LH – Luteinizing Hormon dan FSH lebih lanjut.
Dalam waktu 2 hari, proses ovulasi terjadi akibat dipicu oleh tingginya kadar LH. Setelah dilepaskan , sel telur berjalan didalam Tuba Falopii menuju rongga rahim. Usia sel telur hanya sekitar 24 jam dan bila sepanjang perjalannya didalam Tuba Falopii tidak bertemu sperma dan terjadi konsepsi maka dia akan segera mati.

Fase Luteal

Saat ovulasi, sel telur keluar dari folikel dan sisa folikel masih berada didalam permukaan ovarium. Selama 2 minggu terjadi perubahan sutruktur sisa folikel tersebut menjadi CORPUS LUTEUM yang menghasilkan hormon PROGESTERON seiring dengan masih diproduksinya etsrogen dalam julah kecil.Secara bersama sama, kombinasi estrogen dan progesteron tersebut mempertahankan ketebalan endometrium untuk menanti datangnya hasil konsepsi yang akan ber implantasi. Corpus luteum memerlukan adanya implantasi sel telur yang telah dibuahi ( blastosis ) dan hormon yang terkait (antara lain hCG – human chorionic gonadotropin ) untuk terus menghasilkan progesteron dan mempertahankan ketebalan endometrium. Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum akan mati dan kejadian itu berlangsung sekitar hari ke 22 pada siklus haid 28 hari. Penurunan kadar progesteron menyebabkan luruhnya endometrium dan kejadian ini disebut sebagai HAID – menstruasi. Siklus berlangsung ulang untuk periode berikutnya.

Masalah haid yang sering terjadi

Sejumlah masalah haid yang dapat antara lain
  • Sindroma Pra Haid - Premenstrual syndrome (PMS) – aktivitas corpus luteum dan meningkatnya kadar progesteron sebelum haid memicu serangkaian efek samping pada wanita tertentu antara lain berupa retensi cairan, sakit kepala, lesu dan perasa. Terapi antara lain berupa olah raga dan modifikasi diet.
  • Dismenorhe – nyeri haid . Diduga bahwa hormon tertentu menyebabkan uterus mengalami kontraksi yang kuat saat melepaskan endometrium sehingga menyebabkan rasa nyeri. Terapi berupa pemberian analgesik.
  • Menoragia – atau perdarahan haid dalam jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan anemia. Terapi antara lain dengan memberikan kontrasepsi hormonal per oral untuk mengatur jumlah perdarahan haid.
  • Amenorea – atau tidak datang haid. Pada masa pubertas, kehamilan , laktasi dan menopause peritiwa ini adalah fisiologis. Keadaan patologi yang dapat menyebabkan amenorea adalah penurunan berat badan atau olah raga berlebihan.



Referensi:

No comments:

Post a Comment