Tablet 250, 500 mg
Supositoria : 100 mg
Sirup : 125 mg/5 ml
Indikasi:
Nyeri ringan sampai sedang termasuk dysmenorrhea, sakit kepala; pereda nyeri pada osteoarthritis dan lesi jaringan lunak; demam termasuk demam setelah imunisasi; serangan migren akut, tension headache
Kontraindikasi :
Gangguan fungsi hati berat, hipersensitif terhadap paracetamol
Perhatian :
Gangguan hati; gangguan ginjal; ketergantungan alkohol
Kehamilan dan meyusui :
Kehamilan :
· Tidak diketahui berbahaya
Menyusui :
· Jumlah terlalu sedikit untuk membahayakan
Interaksi :
Antikoagulan | Penggunaan parasetamol jangka panjang sebagai pemakaian umum mungkin meningkatkan efek antikoagulan dari koumarin |
Antiepilepsi | Carbamazepin mungkin meningkatkan metabolisme parasetamol |
Sitotoksik | Parasetamol mungkin menghambat metabolisme busulfan intravena (pabrik busulfan intravena menyatakan perhatian dalam 72 jam penggunaan parasetamol) |
Obat pengatur lipid | Penyerapan parasetamol dikurangi oleh kolestiramin |
Metoklopramid | Kecepatan penyerapan parasetamol ditingkatkan oleh parasetamol |
Dosis :
Demam setelah imunisasi
per oral:
BAYI 2-3 bulan, 60 mg diikuti dosis kedua, jika perlu, 4-6 jam kemudian. Ingatkan orang tua untuk menghubungi tenaga kesehatan jika demam menetap setelah dosis kedua
Nyeri ringan – sedang atau demam
per oral:
DEWASA 0,5 – 1 g tiap 4-6 jam, maksimal 4 g sehari;
ANAK dibawah 3 bulan (lihat di bawah), 3 bulan – 1 tahun 60-125 mg, 1-5 tahun 120-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg,
dosis ini dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu (maksimal 4 dosis dalam 24 jam)
per rectal:
DEWASA 0,5 – 1 g;
ANAK 1-5 tahun 125-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg; dosis diberikan tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam
Bayi kurang dari 3 bulan sebaiknya tidak diberikan parasetamol kecuali dianjurkan dokter; dosis 10 mg/kg (5 mg/kg jika jaundice) bisa diberikan
Pengobatan serangan migren akut
per oral:
DEWASA 0,5 – 1 g saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 g sehari;
ANAK 6-12 tahun 250-500 mg saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam
per rectal:
DEWASA dan ANAK di atas 12 tahun 0,5 – 1 g saat tanda pertama serangan, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam; ANAK 6-12 tahun 250-500 mg saat tanda pertama serangan, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam
Efek samping :
Jarang tetapi dilaporkan : ruam dan gangguan darah; penting: kerusakan hati ( dan lebih jarang kerusakan ginjal) setelah overdosis
No comments:
Post a Comment